Selasa, 14 Juni 2011

KUMPULAN CERPEN NUMI

• Tema : Wanita yang tegar dan kuat
 Cerpen “ Numi”
 Cerpen “ Aku Merindui Pagi Yang lain “
 Cerpen “ Kebun Bunga dan Rumahku “
 Cerpen “ Ini Tentang Mimpimu, Tayaka “
 Cerpen “ Rumah Kita Di Musim Kenangan”
 Cerpen “ Malam Basah Di Luar Kaca “
 Cerpen “ Berhentilah Menangis, Nak “
 Cerpen “ Palung Laut, Elang Langit “
 Cerpen “ Ia Terus Menari Ketika Senja “
 Cerpen “ Kau Tidak Datang Hari Itu “
 Cerpen “ Saya Belum Pulang Malam ini “
 Cerpen “ Rumah Pada Musin Lain “
Sinopsis :
Kumpulan cerpen yang berjudul “Numi” hasil karya Yetti A.K.A ini terdapat isi 12 cerpen. Cerpen-cerpen hasil karya Yetti A.K.A mempunyai judul-judul yang menarik. Penulis cerpen ini sangat bebas dalam mengekspresikan dirinya. Tema cerpen ini tentang Wanita yang tegar dan kuat.
Cerpen “Numi”menceritakan tokoh seorang lelaki yang bernama Dik. Dik berperan sebagai wanita yang sempurna pada suatu teater. Walaupun sesungguhnya ia telah memiliki istri dan anak. Bahkan dia meninggalkan anak dan istrinya karena dia terbawa oleh peran pada teater yang dilakoninya sebagai wanita. Istrinya selalu mengarang berbagai alasan untuk diceritakan kepada anaknya jika anaknya mempertanyakan soal ayahnya. Wanita itu selalu menutupi keburukan suaminya dan hanya mengambil segi positif yang ada difikirannya.
Cerpen “Aku Merindui Pagi Yang Lain” menceritakan tentang sosok wanita yang pernah diperkosa oleh rombongan orang-orang jahat pada masa lalunya, sehingga memperoleh seorang buah hati. Anaknya bernama Yayi yang dia rawat sendiri hingga dewasa dengan rasa kesabarannya dan ketabahannya.
Cerpen “Kebun Bunga Dalam Rumahku” menceritakan tokoh seorang wanita yang rela melepas kekasih yang dia cintai untuk wanita lain karena wanita tersebut mungkin lebih bisa membahagiakannya karena ia berfikir bahwa kita dapat mencintai seseorang dengan cara kita sendiri. Dia mungkin pula menjadi kupu-kupu, menangiskan sekentum bunga yang hilang dari masa silam. Kupu-kupu yang suatu kelak akan pergi ke negeri tak terbayangkan.
Cerpen “Ini Tentang Mimpimu,Tayaka” dan “Rumah Kita Di Musim Kenangan” dalam cerpen ini sama sama menceritakan tentang impian dan keinginan seorang wanita yang ingin seperti masa lalunya yang memiliki kesempurnaan hidup, tidak seperti saat ini yang ada hanya kesedihan akan ingatan masa lalu yang indah yang menghantuinya.
Cerpen “Malam Basah Di luar Kaca” menceritakan cerita seorang wanita bisu yang di poligami, akan tetapi ia tinggal seatap dengan istri baru suaminya tersebut dan sedihnya lagi ia disitu menjadi seorang pembantu yang tanpa di mengerti oleh istri barunya bahwa wanita bisu itu adalah istri suaminya. Dia hanyut pada malam-malam yang hanya berupa ruang tanpa akhir, ruang tnpa dinding.
Cerpen “Berhentilah Menanggis, Nak” menceritakan tentang tokoh seorang anak yang memiliki ayah yang kejam dan ketika ia menanggis karena ayahnya, ia selalu diberi cerita oleh ibunya jika ia menanggis, ia akan di bawa oleh penghuni hutan juring karang, yang ternyata ayahnya tersebut bukanlah ayah kandungnya dan ternyata ia adalah anak dari hasil korban pemerkosaan di hutan tersebut.
Cerpen “ Palung Laut, Elang Langit” cerpen ini menceritakan tentang rasa sayang seorang ibu kepada anaknya yang disisi lain suaminya selalu menyalahkannya atas apa yang dilakukan oleh anaknya, akan tetapi wanita ini selalu mencoba sabar dan mengerti akan semua kelakuan anak laki laki dan suaminya. Sungguh dia rindu memberikan dongeng pada anaknya. Mendengar mereka bertanya polos. Terlebih dia hanya ingin anak-anaknya tetap berwajah lembut.
Cerpen “Ia Terus Menari Ketika Senja” cerpen ini sangat mengharukan karena menceritakan seorang wanita yang menikah dengan tanpa ada rasa cinta yang dimiliki sang suami kepadanya. Sampai pada akhirnya ia rela meninggalkan suaminya dengan membawa anaknya pergi ketika tahu bahwa suaminya telah mencintai wanita lain, dan merupakan keikhlasan yang sangat langka yang dilakukan wanita untuk melepas seorang suami yang dicintainya untuk orang lain selamanya .
Cerpen “Kau Tidak Datang Hari Itu” lebih menceritakan tentang kekecewaan seorang wanita yang bernama milia yang hanya diberi janji-janji dan perkataan yang selalu menyakitkan oleh kekasihnya, yang selalu mengganggap dirinya benar dan milia hanya tersenyum dalam menyikapinya. Kekasihnya lalu menikah dengan wanita lain. Kabar pernikahannya begitu dingin sampai padanya. Dia akhirnya lebih memilih mengalir saja, bagai waktu, bagai angin, bagai air. Dia tidak suka lagi membangun mimpi.
Cerpen “Saya Belum Pulang Malam Ini” pada cerpen ini menceritakan tentang seorang anak gadis yang trauma akan rumah tangga ayah dan ibunya, yang dimana ibunya di poligami secara halus oleh ayahnya. Dan ibunya senantiasa menerimanya. Ibunya yang tetap bisa mencintai ayahnya. Tapi dia masih belum bisa menerima perlakuan ayahnya yang menikah lagi karena dia masih merasa kasihan dan tidak tega melihat ibunya yang di madu oleh ayahnya.
Cerpen “Rumah Pada Musim Lain” menceritakan seorang wanita bernama Sih yang memilih takdirnya sendiri untuk pergi dari tanah lelaki. Menujuh rumah pada musim lain, musim bunga. Sebab dia seorang perempuan. Walaupun dia tetap rindu Dusun Lembah. Rindu padalelaki pegaru, dan melahirkan begitu banyak cinta darinya.
Komentar Saya :
Cerita cerpen-cerpen di atas sangat menarik dengan menceritakan tegarnya dan kuatnya seorang wanita yang madu, di perkosa hingga membesarkan sendiri anaknya, merelakan orang yang dicintainya menikah dengan orang lain, bahagia melihat kekasihnya mendapatkan wanita yang lebih baik darinya dan bisa membuat kekasihnya itu bahagia, dan lain-lain. Sehingga pembaca tertarik perhatiannya untuk membacanya karena kisah-kisah cerita tampil menyentuh yang begitu menyedihkan dan menyentuh. Bahasanya menggunakan bahasa Indonesia, tatapi banyak majas-majas dan kata-kata perumpamaan yang melangit seperti dalam permainan irama kata yang ritmis, seperti kata-kata dalam puisi. Sehingga sedikit sulit bagi pembaca untuk mengarti dan memahami. Semua cerpen alurnya maju mundur atau campuran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar