Selasa, 14 Juni 2011

KUMPULAN CERPEN MAHAR

• TEMA : AGAMA
 Cerpen “ Dzikir “
 Cerpen “ Mahar “
 Cerpen “ Tasbih “
 Cerpen “ Cadar “
Sinopsis :
Cerpen-cerpen di atas menceritakan tentang cerita ajaran-ajaran agama islam. Ada yang menceritakan cerita yang tokoh di dalam cerpen tersebut sangat mencintai dan merindukan Allah seperti di dalam cerita cerpen “Dzikir” dan cerpen “Mahar”. Ada juga yang menceritakan tentang kefahaman dalam ajaran agama islam seperti dalam cerita cerpen “Cadar”. Selain itu ada juga yang menceritakan seorang tokoh yang dahulunya meninggalkan kewajiban-kewajiban yaitu sholat, mengaji, berdzikir, dan berdoa, tetapi setelah ibunya meninggal ia menjadi sadar dan rajin mengerjakan kewajiban-kewajibannya seperti dalam cerita cerpen “Tasbih”.
Cerpen “Dzikir” menceritakan tokoh aku yang sangat merindukan Allah. Dia selalu membawa tasbih di tangannya ketika pergi saja dan berdzikir dengan butiran-butiran tasbih tersebut. Karena hanya itu dia bisa tenang dan merasa dekat dengan Allah. Bahkan foto-fotonya yang berada di dinding itu dilepasi semua dan di ganti dengan nama-nama Allah. Karena menuliskan nama-nama Allah di semua dinding rumah merupakan cara dia untuk selalu mengingat Allah dalam keadaan apapun. Suatu hari ibunya meninggal dunia. Tokoh aku dengan besar hati menerima takdir kematian ibunya yang telah dituliskan oleh Allah. Dia yakin, rasa cinta pada ibunya dan rasa cinta pada Allah. Akan memberi ibu sebuah tempat yang layak di sisiNYA.
Cerpen “Mahar” menceritakan tokoh aku yang bernama Maya. Maya sering kali menyendiri setiap malam di seperempat malam menjelang fajar. Dia memakai mukena, sajadah dan Al-qur`an yang di berikan suaminya sebagai mahar di pernikahannya tiga belas tahun yang lalu hanya untuk meluapkan rasa cinta dan rindunya kepada Allah dengan melakukan sholat dan membaca Al-qur`an. Dia sangat mencintai Allah lebih dari mencintai suaminya. Dia ikhlas jika suaminya menikah lagi karena dia bahagia melihat suaminya tidak kesepian lagi ketika dia di seperempat malam menjelang fajar menghadap Allah untuk beribadah.
Cerpen “Tasbih” menceritakan tokoh aku yang senang dengan pemberian berupa barang dari ibunya. Barang itu adalah tasbih yang terbuat dari kayu cendana delapan tahun yang lalu. Ibunya menyarankan agar digunakan untuk menemani saat-saat yang terbaik dan terjelek dalam hidupnya. Tokoh aku sungguh tak menyangkah jika barang itu menjadi tanda ibunya berpamitan padanya. Akhirnya Dia sadar dan tahu apa yang harus dilakukan. Hanya dengan beribadah dan berdoa kepada Allah yang bisa membantu ibunya di Akhirat. Dengan tasbih itu dia sangat rajin berdzikir dan memohon ampunan kepada Allah. Tokoh aku melihat dalam bayangannya ibunya sedang tersenyum padanya.
Cerpen “Cadar” mencritakan tokoh aku yang bernama Dien. Dia adalah 5 bersaudara, tetapi hanya dia yang paling muslimah. Dia menutupi aurotnya dengan memakai baju panjang, jilbab, bahkan memakai cadar. Tetapi orang tuanya dan kakaknya menyuruhnya untuk melepas cadar. Lalu dia mengikuti perintah orang tuanya untuk melepas cadar. Dia juga tahu kalau memakai cadar itu hanya sunnah. Yang terpenting adalah mencadari hatinya dari hal-hal yang buruk, mencadari matanya, telinganya, hidung, bibirnya dan juga mencadari hidupnya dari kesesatan duniawi. Dia melakukan itu karena kecintaannya kepada Allah.


Komentar Saya :
Cerita yang diangkat menceritakan suatu kecintaan manusia kepada penciptanya yaitu Allah. Kecintaan itu dilakukan dengan menjalankan perintahnya karena hanya dengan itu dapat mendekatkan diri pada Allah. Kepribadian tokoh yang diceritakan sangatlah kental dengan kehidupan islami seperti kehidupan nyata pada saat ini. Bahasa yang digunakan terpelihara kebakuannya dan mudah di pahami.


• TEMA : PERNIKAHAN
 Cerpen “ Pernikahan Malikha “
 Cerpen “ Bukan Emas Kawin “
Sinopsis :
Cerpen-cerpen di atas menceritakan tentang suatu pernikahan yang terjadi. Ada yang menceritakan rencana pernikahan yang sangat meriah seperti dalam cerpen “Pernikahan Malikha”. Ada juga yang menceritakan pernikahan yang dirasanya itu tidak bahagia dalam kehidupannya seperti cerpen “Bukan Emas Kawin”.
Cerpen “Pernikahan Malikha” menceritakan tentang rencana pernikahan antara Hamdan putra tunggal dari orang terkaya di desa itu yang bernama Pak Dullah dengan Malikha putri dari teman dekat Pak Dullah. Hamdan sangat mencintai Malikha, begitu juga dengan Malikha. Pernikahan itu akan sangat meriah. Akan ada pesta pernikahan tujuh hari tujah malam di desa itu.
Sedangkan cerpen “Bukan Emas Kawin” menceritakan tokoh aku yang bernama Vietrie. Dia menikah tanpa di dasari rasa cinta atau senang. Tetapi pernikahan itu tetap terjadi atas permintaan keluarganya. Pernikahan yang bagi sebagian orang sangat membahagiakan, baginya biasa-biasa saja bahkan tidak ada rasanya. Kehidupannya dengan suaminya juga sering bersi tegang dan marah-marahan. Tetapi ia tetap berusaha mempertahankan pernikahannya.
Komentar Saya :
Cerpen “Bukan Emas Kawin” seseungguhnya bersifat idealism, ini dapat dilihat dari isi cerpen yang menceritakan bahwa teguhnya pendirian tokoh aku yang ingin mempertahankan kewajibannya meskipun dalam pernikahannya tanpa di dasari rasa cinta. Cerpen “Pernikahan Malikha” membawahkan cerita yang sangat menarik dengan menceritakan sepasang kekasih yang saling mencintai dan akan melangsungkan pernikahan yang pestanya tujuh hari tujuh malam. Alur yang digunakan dalam kedua cerpen itu adalah maju-mundur sehingga membuat cerpen-cerpen ini sedikit sulit dipahami

KUMPULAN CERPEN BULAN REBAH DI MEJA DIGGRES

• Tema : Kerinduan
 Cerpen “ Rumahku Segalanya “
 Cerpen “ Sum Sudah Pulang “
 Cerpen “ Mona “
Sinopsis :
Cerpen-cerpen di atas menceritakan tentang kerinduannya sesuatu, misalnya pada tempat tinggal seperti dalam cerpen “Rumahku Segalanya”, pada seseorang yang sedang bekerja di luar negeri dan lama tidak pulang dan tak ada kabarnya seperti dalam cerpen “Sum Sudah Pulang” dan dalam cerpen “Mona”.
Cerpen “Rumahku Segalanya” menceritakan tokoh aku yang merindukan rumahnya beserta isinya. Dia ingin kembali ke rumahnya dulu yang menghadap lautan, tidak begitu dekat dengan tepi pantai. Yang ia tinggalkan bertahun-tahun karena berpetualang atau mengembara dari satu tepi pantai ke ujung pulau lainnya. Mendaki pegunungan dan menuruni lereng. Akhirnya tokoh aku pulang dan mengakhiri petualangannya itu hanya karena kerinduannya pada rumah beserta isinya. Sesampai di rumahnya yang sudah lama di tinggalkan, ia langsung mengambil air membasuh seluruh tubuh. Dia kenakan sarung dan kopyah, dia langsung melakukan sholat.
Cerpen “Sum Sudah Pulang” menceritakan tokoh aku dan semua tetangganya yang merasa amat bahagia karena Sum yang menjadi TKW di Malaysia akhirnya pulang juga. Tokoh aku dan Si Mbok merasa cemas dan takut karena maraknya pemberitaan tentang penyiksaan TKI di Malaysia. Di sisi lain mereka sangat rindu dengan Sum yang sudah lama tidak pulang dan tak ada kabar. Sum di sana mendapatkan majikan yang kejam dan mata buaya. Akhirnya Sum tidak kembali lagi bekerja ke Malaysia. Dia akan menikah dengan Jumadi.
Cerpen “Mona” menceritakan tokoh Mona yang sering menyendiri di tepi pantai untuk menunggu suaminya Zastmokovic yang belum pulang dari berlayar ke luar negeri hingga usia perkawinannya yang kelima. Mona percaya pada suaminya. Ia yakin bahwa suaminya yang jujur tak akan membohonginya. Tidak ada kabar sama sekali dari Zastmokovic. Tetapi Mona akan selalu menunggu suaminya itu. Dia sangat merindukannya dan dia juga sangat mencintainya, hingga tidak bisa membuat hatinya terbagi.


Komentar Saya :
Dalam cerpen-cerpen di atas penulisan bahasanya telah menggunakan ejaan yang sudah disempurnakan. Jadi cerpen ini lebih mudah untuk dipahami. Ceritanya juga membawahkan cerita yang cukup menyedihkan namun menarik, sehingga pembaca dapat tertarik dengan kemenarikan cerita-cerita tersebut. Alur cerita ketiga cerpen di atas adalah alur maju mundur atau alur campuran.


• Tema : Lika-liku Dalam Rumah Tangga
 Cerpen “ Bulan Rebuh Di Meja Diggres “
 Cerpen “ Mengapa Tuhan Tak Menghapus Malam ? “
Sinopsis :
Kedua cerpen di atas menceritakan tentang permasalahan dalan kehidupan berumah tangga. Ada masalah tentang orang ketiga dalam rumah tangga seperti dalam cerpen “Bulan Rebuh Di Meja Diggres” sehingga sang istri merasa terasingkan dalam keluarga. Ada juga masalah tentang kegagalan dalam rumah tangga yang gagal mendidik anak-anaknya, gagal menjadi suami yang baik untuk sang istri seperti cerpen “Mengapa Tuhan Tak Menghapus Malam”. Sehingga merasa kesepian di tinggal orang-orang yang di sayangi.
Cerpen “Bulan Rebuh Di Meja Diggres“ menceritakan tokoh Vivi yang sering kali datang di kafe Diggres. Dia selalu menghabiskan malam di kafe itu dengan ditemani rook mild-nya. Terlalu banyak mendesak beban dalam dirinya. Soal putri satu-satunya yang diambil paksa oleh mertuanya. Tentang suaminya yang berselingkuh dengan teman sekantornya. Bahkan mereka sudah merencanakan untu menikah. Kalau rumah tangganya di ibaratkan dengan sebuah kapal, maka kapal itu sekarang sudah bocor oleh gesekan batu karang yang tajam. Dan dia yakin lambat laum kapal itu akan tenggelam.
Cerpen “Mengapa Tuhan Tak Menghapus Malam ?“ menceritakan tokoh yang bernama Sam (55) itu merasa bener-benar kesepian. Habis di tinggal lima anaknya yang merantau dan terlantar. Meski tinggal seatap dengan istrinya, tetapi Sam tidak pernah di gubris oleh Mar istrinya. Mar pernah di kecewakan Sam yang diam-diam beristri lagi. kekecewaan itu terus ia pupuk. Lelaki itu merasa sangat kesepian. Malam baginya adalah siksa. Dan dia berfikir kapan Tuhan menghapus malam sekali saja dalam perjalanan ini. Sam menyesal telah melakukan berbagai kesalahan dalan hidup rumah tangganya. Ia gagal menjadi ayah dan suami yang baik. Suatu hari Tuhan menghapus malam dari malam-malam Sam yang lain, Sam meninggal dunia.


Komentar Saya :
Cerpen-cerpen ini sangat bagus untuk mengoreksi diri khusunya bagi orang sudah berumah tangga atau berkeluarga. Bahasanya menggunakan bahasa Indonesia, tetapi terdapat kata-kata perumpamaan sehingga sedikit sulit pembaca dapat memahaminya. Cerpen “Bulan Rebuh Di Meja Diggres“ alurnya maju, sedangkan cerpen “Mengapa Tuhan Tak Menghapus Malam ?“ alurnya campuran.




• Tema : Cinta
 Cerpen “ Bidadari Yang Mengepak Di Malam Takbiran “
 Cerpen “ Elang Di Atas Cangkang “
Sinopsis :
Cerpen-cerpen di atas menceritakan tentang sebuah kekutan cinta yang ada pada sepasang kekasih hingga menjadi sepasang suami istri. Walau terdapat godaan dalam rumah tangganya, kekuatan cinta antara mereka berdua bisa mengatasinya.
Cerpen “Bidadari Yang Mengepak Di Malam Takbiran“ menceritakan pasangan suami istri yang bernama Anton dan Karina. Mereka dahulu menikah tanpa restu orang tua dari Karina. Dalamnya rasa cintanya yang membuat mereka nekad untuk tetap menikah walau tanpa restu dari orng tuanya. Akhirnya Karina di usir dari rumah setelah pernikahan itu. 8 tahun ia menjalani hidup bersama Anton dan dikaruniai 1 anak perempuan yang bernama Fitri. Karina ingin bersilatuhrahmi dengan orang tuanya lebaran nanti setelah 8 tahun tak bertemu. Rasa takut menghantuhi perasaan mereka berdua ketika dalam perjalanna ke rumah orng tua Karina. Mereka takut di tolak kehadirannya itu. Sesampai di rumah orng tua Karina, papa karina menyambutnya dengan ramah. Mama Karina sudah sebulan obname di rumah sakit karena komplikasi. Mamanya senang mereka datang karena sudah 8 tahun tahun tidak bertemu anak dan menantunya, bahkan sekarang mamanya mempunyai cucu dari mereka. Kehadiran mereka menjadi keutuhan keluarga di saat kumandang takbir di malam Idul Fitri.
Cerpen “Elang Di Atas Cangkang“ menceritakan tokoh Maman seorang nelayan yang setiap malam melaut demi mewujudkan keinginan istrinya, yang ingin televisi dan tape recorder. Maman melaut dengan ditemani seeokor burung Elang yang singgah di cangkang prahu maman. Ranis istrinya sangat mencintai Maman. Ketika Maman sedang melaut, maman dan berung elang di terjang oleh badai yang anginnya sangat besar, ombaknya bergulung-gulung. Ranis mendesis dekat di tubuh Maman yang belum siuma akibat di terjang badai itu. Ia tiupkan nafas baru ke mulut Maman sambil berkata “ini aku Ranis perempuan yang sngat mencintaimu”. Lalu mata Maman berkejab-kejab dan Maman mulai siuman.


Komentar Saya :
Bahasa yang digunakan dalam cerpen-cerpen ini sangat mudah dipahami karena memakai bahasa Indonesia. Sudut pandang yang digunakan adalah sudut pandang orang ketiga dalam cerita. Setting dan latar yang digunakan sangat jelas. Karakteristik cerpen-cerpen ini adalah kekuatan cinta. Alur kedua cerpet di atas adalah alur maju mundur atau campuran.

KUMPULAN CERPEN NUMI

• Tema : Wanita yang tegar dan kuat
 Cerpen “ Numi”
 Cerpen “ Aku Merindui Pagi Yang lain “
 Cerpen “ Kebun Bunga dan Rumahku “
 Cerpen “ Ini Tentang Mimpimu, Tayaka “
 Cerpen “ Rumah Kita Di Musim Kenangan”
 Cerpen “ Malam Basah Di Luar Kaca “
 Cerpen “ Berhentilah Menangis, Nak “
 Cerpen “ Palung Laut, Elang Langit “
 Cerpen “ Ia Terus Menari Ketika Senja “
 Cerpen “ Kau Tidak Datang Hari Itu “
 Cerpen “ Saya Belum Pulang Malam ini “
 Cerpen “ Rumah Pada Musin Lain “
Sinopsis :
Kumpulan cerpen yang berjudul “Numi” hasil karya Yetti A.K.A ini terdapat isi 12 cerpen. Cerpen-cerpen hasil karya Yetti A.K.A mempunyai judul-judul yang menarik. Penulis cerpen ini sangat bebas dalam mengekspresikan dirinya. Tema cerpen ini tentang Wanita yang tegar dan kuat.
Cerpen “Numi”menceritakan tokoh seorang lelaki yang bernama Dik. Dik berperan sebagai wanita yang sempurna pada suatu teater. Walaupun sesungguhnya ia telah memiliki istri dan anak. Bahkan dia meninggalkan anak dan istrinya karena dia terbawa oleh peran pada teater yang dilakoninya sebagai wanita. Istrinya selalu mengarang berbagai alasan untuk diceritakan kepada anaknya jika anaknya mempertanyakan soal ayahnya. Wanita itu selalu menutupi keburukan suaminya dan hanya mengambil segi positif yang ada difikirannya.
Cerpen “Aku Merindui Pagi Yang Lain” menceritakan tentang sosok wanita yang pernah diperkosa oleh rombongan orang-orang jahat pada masa lalunya, sehingga memperoleh seorang buah hati. Anaknya bernama Yayi yang dia rawat sendiri hingga dewasa dengan rasa kesabarannya dan ketabahannya.
Cerpen “Kebun Bunga Dalam Rumahku” menceritakan tokoh seorang wanita yang rela melepas kekasih yang dia cintai untuk wanita lain karena wanita tersebut mungkin lebih bisa membahagiakannya karena ia berfikir bahwa kita dapat mencintai seseorang dengan cara kita sendiri. Dia mungkin pula menjadi kupu-kupu, menangiskan sekentum bunga yang hilang dari masa silam. Kupu-kupu yang suatu kelak akan pergi ke negeri tak terbayangkan.
Cerpen “Ini Tentang Mimpimu,Tayaka” dan “Rumah Kita Di Musim Kenangan” dalam cerpen ini sama sama menceritakan tentang impian dan keinginan seorang wanita yang ingin seperti masa lalunya yang memiliki kesempurnaan hidup, tidak seperti saat ini yang ada hanya kesedihan akan ingatan masa lalu yang indah yang menghantuinya.
Cerpen “Malam Basah Di luar Kaca” menceritakan cerita seorang wanita bisu yang di poligami, akan tetapi ia tinggal seatap dengan istri baru suaminya tersebut dan sedihnya lagi ia disitu menjadi seorang pembantu yang tanpa di mengerti oleh istri barunya bahwa wanita bisu itu adalah istri suaminya. Dia hanyut pada malam-malam yang hanya berupa ruang tanpa akhir, ruang tnpa dinding.
Cerpen “Berhentilah Menanggis, Nak” menceritakan tentang tokoh seorang anak yang memiliki ayah yang kejam dan ketika ia menanggis karena ayahnya, ia selalu diberi cerita oleh ibunya jika ia menanggis, ia akan di bawa oleh penghuni hutan juring karang, yang ternyata ayahnya tersebut bukanlah ayah kandungnya dan ternyata ia adalah anak dari hasil korban pemerkosaan di hutan tersebut.
Cerpen “ Palung Laut, Elang Langit” cerpen ini menceritakan tentang rasa sayang seorang ibu kepada anaknya yang disisi lain suaminya selalu menyalahkannya atas apa yang dilakukan oleh anaknya, akan tetapi wanita ini selalu mencoba sabar dan mengerti akan semua kelakuan anak laki laki dan suaminya. Sungguh dia rindu memberikan dongeng pada anaknya. Mendengar mereka bertanya polos. Terlebih dia hanya ingin anak-anaknya tetap berwajah lembut.
Cerpen “Ia Terus Menari Ketika Senja” cerpen ini sangat mengharukan karena menceritakan seorang wanita yang menikah dengan tanpa ada rasa cinta yang dimiliki sang suami kepadanya. Sampai pada akhirnya ia rela meninggalkan suaminya dengan membawa anaknya pergi ketika tahu bahwa suaminya telah mencintai wanita lain, dan merupakan keikhlasan yang sangat langka yang dilakukan wanita untuk melepas seorang suami yang dicintainya untuk orang lain selamanya .
Cerpen “Kau Tidak Datang Hari Itu” lebih menceritakan tentang kekecewaan seorang wanita yang bernama milia yang hanya diberi janji-janji dan perkataan yang selalu menyakitkan oleh kekasihnya, yang selalu mengganggap dirinya benar dan milia hanya tersenyum dalam menyikapinya. Kekasihnya lalu menikah dengan wanita lain. Kabar pernikahannya begitu dingin sampai padanya. Dia akhirnya lebih memilih mengalir saja, bagai waktu, bagai angin, bagai air. Dia tidak suka lagi membangun mimpi.
Cerpen “Saya Belum Pulang Malam Ini” pada cerpen ini menceritakan tentang seorang anak gadis yang trauma akan rumah tangga ayah dan ibunya, yang dimana ibunya di poligami secara halus oleh ayahnya. Dan ibunya senantiasa menerimanya. Ibunya yang tetap bisa mencintai ayahnya. Tapi dia masih belum bisa menerima perlakuan ayahnya yang menikah lagi karena dia masih merasa kasihan dan tidak tega melihat ibunya yang di madu oleh ayahnya.
Cerpen “Rumah Pada Musim Lain” menceritakan seorang wanita bernama Sih yang memilih takdirnya sendiri untuk pergi dari tanah lelaki. Menujuh rumah pada musim lain, musim bunga. Sebab dia seorang perempuan. Walaupun dia tetap rindu Dusun Lembah. Rindu padalelaki pegaru, dan melahirkan begitu banyak cinta darinya.
Komentar Saya :
Cerita cerpen-cerpen di atas sangat menarik dengan menceritakan tegarnya dan kuatnya seorang wanita yang madu, di perkosa hingga membesarkan sendiri anaknya, merelakan orang yang dicintainya menikah dengan orang lain, bahagia melihat kekasihnya mendapatkan wanita yang lebih baik darinya dan bisa membuat kekasihnya itu bahagia, dan lain-lain. Sehingga pembaca tertarik perhatiannya untuk membacanya karena kisah-kisah cerita tampil menyentuh yang begitu menyedihkan dan menyentuh. Bahasanya menggunakan bahasa Indonesia, tatapi banyak majas-majas dan kata-kata perumpamaan yang melangit seperti dalam permainan irama kata yang ritmis, seperti kata-kata dalam puisi. Sehingga sedikit sulit bagi pembaca untuk mengarti dan memahami. Semua cerpen alurnya maju mundur atau campuran.

KUMPULAN CERPEN SANG PRESIDEN

• Tema : Politik
 Cerpen “ Sang Presiden “
 Cerpen “ Partai Baru “
Sinopsis :
kedua cerpen diatas menceritakan kehidupan politik yang ada di negeri ini. Pengarang menuliskan cerpen ini yang sifatnya menyindir nageri ini yang amburadul dengan semakin merajalelanya korupsi, kekacauan politik terus menjadi-jadi, konflik sosial meledak dimana-mana, pengangguran semakin membengkak tak terkendali, hukum tetap saja kusut, utang di luar negeripun kian menggelembung.
Seperti cerita dalam cerpen “Sang Presiden” yang menceritakan tokoh Haryo Timbil atau Haryo Sungkowo yang ingin menjadi presiden di Negeri tercinta ini. Sejak SMP sudah jelas bakatnya di bidang politik. Dia sering berbicara “Jadi Presiden itu gampang-gampang saja, yang penting bisa ngomong dan ngemong rakyat. Melayani kedaulatan rakyat yang harus dijunjung tinggi-tinggi, dan jangan sekali-sekali menyakiti hati rakyat”. Dia mengatakan begitu karena dia muak dengan janji-janji manis Presiden kepada rakyat kecil sewaktu mencalonkan diri menjadi presiden.
Sedangkan dalam cerpen “Partai Baru” menceritakan tokoh Bandempo yang gemar dengan kampanye, tetapi dia tidak mau membeda-bedakan partai satu dengan partai lainnya karena dia cinta nereka semua. Dia tidak mau terjebak dalam fanatisme golongan atau partai tertentu. Dia terharu melihat terus maraknya dan melenggang pejabat-pejabat tinggi dari semua partai yang membudayakan korupsi, manipulasi, kolusi. Bandempo terlongong bengong melihat kenyataan itu semua. Hati nuraninya terpanggil untuk mendirikan suatu partai politik yang bukan sembarangan partai. Partai itu bernama PJB ( Partai Jin Bersatu ).


Komentar saya :
cerpen “Sang Presiden” dan cerpen “Partai Baru” ini merupakan cerpen yang sangat menarik karena menceritakan cerita yang bersifat menyindir Negeri Ini yang lagi kacau, sehingga menarik perhatiaan pembaca untuk membacanya. Bahasanya juga jelas sehingga mudah di pahami oleh pembaca.



• Tema : Kesetiaan Dalam Rumah Tangga
 Cerpen “ Parfum ”
 Cerpen “ Lukisan “
Sinopsis :
Cerpen-cerpen diatas menceritakan sebuah cerita tentang seorang istri yang meragukan kejujuran dan kesetiaan suaminya. Sang istri menuduh kepada suaminya telah menghianatinya dan berselingkuh dengan wanita lain. Tetapi tuduhan sang istri itu tidak benar setelah sang istri mnyelidiki semuanya. Sang istri merasa bersalah telah meragukan kesetiaan suaminya.
Seperti cerita dalam cerpen “Parfum” yang menceritakan tokoh Kartini yang lagi mogok alias ngambek kepada suaminya, sampai-sampai Kartini tidak sudi dijamah lagi oleh suaminya Pradipto. Pradipto terlongo keras, sementara istrinya Kartini melenggang masuk ke kamar. Seperti seekor anjing yang setia pada majikannya, Pradipto melangkah mengikuti sang istri tercinta. Ternyata hanya gara-gara parfum di baju yang dia pakai kemarin yang membuat Kartini cemburu dan meragukan kesetiaannya. Pradipto menjelaskan kepada istrinya kalau bau parfum itu adalah bau parfum yang di semprotkan oleh salesgirl yang berjulan parfum di Pondok Indah Mall. Kartini masih kurang percaya dan dia menyelidiki di Pondok Indah Mall apakah yang di katakan suaminya itu benar. Ternyata yang dikatakan suaminya itu memang benar bau parfum yang disemprotkan oleh salesgirl yang berjual parfum itu. Kartini menyesal dan merasa bersalah telah meragukan kesetiaan suaminya. Kartini pun bersyukur atas kesetiaan dan kejujuran suaminya.
Sedangkan dalam cerpen “Lukisan” menceritakan tokoh Rahmanto yang senang dengan melukis. Lukisan yang rampung ia garab langsung ia pajang di dinding-dinding rumahnya. Rahmanto melukis karya terbarunya dan menempelkannya di dinding rumahnya yaitu lukisan “Ibu pedagang sayur dan anaknya”. Suryani mulai curiga ketika lukisannya tidak ada di dinding dan suaminya belum pulang karena tidak semestinya pukul 24.00 suaminya belum pulang. Padahal biasanya pukul 20.00 suaminya sudah sampai di rumah. Suryani mengira suaminya telah keluar dengan wanita lain dan memberikan lukisan kesayangannya pada wanita itu. Suryani mulai cemburu dan menuduh suaminya telah berselingkuh dengan wanita itu. Tetapi setelah Rahmanto mengeluarkan sebuah cek dari sakunya kepada Suryani yang bernilai 10 juta rupiah hasil penjualan lukisan itu dan yang membeli adalah wanita iu yang bernama Belinda seorang kolektor lukisan. Akhirnya Suryani menyesal karena sudah menuduh suaminya berselingkuh. Suryani pun mengikik keras-keras dan tak henti-henti menciumi suaminya Rahmanto.



Komentar saya :
Kedua cerpen ini menarik dengan menceritakan cerita kehidupan di rumah tangga, dimana sang istri tidak percaya lagi dan menuduh kalau sang suami berselingkuh. Cerpen ini juga menggunakan bahasa Indonesia tanpa terdapat majas-majas di dalamnya sehingga memudahkan pembaca untuk mengerti dan memahaminya.



• Tema : Perselingkuhan
 Cerpen “ Kuping “
 Cerpen “ Pembunuh Bayaran “
Sinopsis :
Cerpen-cerpen di atas menceritakan cerita tentang hubungan gelap atau perselingkuhan yang terjadi di dalam kehidupan rumah tangga. Akibat perselingkuhan itu ada yang membuahkan hasil atau anak haram seperti cerita di dalam cerpen “Kuping”, ada pula yang mengakibatkan nyawa melayang gara-gara perselingkuhan itu seperti cerita di dalam cerpen “Pembunuh Bayaran”.
Seperti cerita dalam cerpen “Kuping” yang menceritakan tokoh maryatun yang di fitnah menjalin hubungan gelap atau berselingkuh dengan Pak wongso. Mereka pun di arak paksa oleh warga kampung kedepan rumah Pak RT untuk mengakui tindakan bejat mereka. Maryatun membantah tuduhan warga tentang berita perselingkuhannya dengan Pak Wongso. Sesungguhnya warga juga mengetahui kalau Pak wongso itu Impoten. Maryatun menjelaskan kembali kalau Pak Wongso sudah tidak bisa apa-apa lagi ( Impoten ). Ddan dia juga menjelaskan tentang keberadaanya di rumah Pak wongso hanya membantu mengeroki punggung Pak Wongso karena Pak Wongso lagi sakit. Akhirnya Maryatun membuka kartu kalau Pak RT-lah sebenarnya yang pernah mengencaninya sampai 5 kali, sebelum dia diangkat menjadi RT. Si Cempluk anak Maryatun itu adalah bukti hasil perselingkuhannya dengan Pak RT. Istri Pak RT kaget dan shock mendengar berita kejujuran dari Maryatun.
Sedangkan dalam cerpen “Pembunuh Bayaran” menceritakan cerita tokoh Bonyong yang tergiur dengan tawaran 100 juta dan sebuah rumah BTN tipe sedang oleh Dokter muda Subrantas jika berhasil membunuh seorang Bankir terkenal bernama Dr. Bill Soponyono,MBA yang selama ini menjalin hubungan remang-remang atau berselingkuh dengan istrinya. Ketika Bonyong mau membunuh dengan menembak Bill Soponyono, Bill memberi tawaran yang lebih besar daripada tawaran Subrantas. Bill menawarkan 300 juta dan rumah mewah di kawasan real astate jika berhasil membunuh Subrantas agar hubungannya dengan istri Subrantas tidak ada yang menghalang-halangi. Akhirnya Bonyong berhasil membunuh Subrantas. Dan Bonyong mendapatkan imbalan yang di janjikan oleh Bill. Ketika Bonyong mengambil surat-surat rumah yang telah di janjikan Bill, Bonyong juga menembak Bill hingga tewas karena Bonyong tertarik pada Istri Subrantas yang sangat cantik dan seksi.


Komentar saya :
Dalam cerita di dalam cerpen-cerpen di atas itu seperti teks-teks yang ada di sebuah drama karena banyak dialog-dialog antar tokoh yang ada dalam cerita cerpen-cerpen di atas. Cerpen ”Kuping” lebih banyak menggunakan majas-majas seperti majas personifikasi dan majas hiperbola daripada cerpen “Pembunuh Bayaran”. Sehingga cerpen “Kuping” bahasanya lebih sulit di pahami oleh pembaca daripada cerpen “Pembunuh Bayaran”.





• Tema : Misteri
 Cerpen “ Jodoh ”
 Cerpen “ Obituari
Sinopsis :
Cerpen-cerpen di atas menceritakan tentang misteri yang tidak terungkap. Dan beritanya menyebar ke masyarakat ramai sehingga terjadi perbedaan, ada yang percaya dengan kejadiaan itu dan ada juga yang tidak percaya dengan kejadian itu.
Seperti cerita dalam cerpen “Jodoh” yang menceritakan tokoh Djody yang terus mencari jodoh terutama di kontak jodoh. Djody adalah dosen hebat dan pengamat ekonomi yang kini usianya 38 tahun dan hingga kini belum mendapatkan jodoh. Ibunya yang selalu menyuruhnya menikah membuat Djody untuk cepat-cepat mencari jodoh. Akhirnya Djody mendapat kenalan wanita dari kontak jodoh. Wanita itu berasal dari kota pelajar Yogyakarta. Wanita itu mengajak Djody ketemuan di pantai parangtritis. Djody akhirnya datang di Kota Yogyakarta tepatnya di pantai parangtritis. Lalu mereka saling bertemu dan saling mengobrol dengan menaiki bendi (delman) di pinggir parangtritis. Esok harinya Koran-koran daerah dan Koran-koran Ibu kota ramai memberitakan misteri lenyapnya seorang dosen atau pengamat ekonomi dan seorang kusir dan kudanya di Parangtritis. Warga menduga wanita yang bersama Djody itu adalah jelmaan Nyi Roro Kidul.
Sedangkan dalam cerpen “Obituari” menceritakan tokoh Musarib (60) adalah orang yang gemar menulis obituary untuk mengenang sahabat kental atau sahabat karibnya yang sudah meninggal dunia. Musarib kemudian menulis obituary tentang temannya seorang Jenderal Purnawirawan yang obname di rumah sakit. Tiba-tiba Musarib merasakan dadanya nyeri, nyeri sekali. Namun dia hanya sekedar masuk angin saja. Ketika tulisan obituary tentang temannya hampir selesai, sontak ia di tikam rasa jenuh untuk meneruskan tugasnya itu. Dan dia nafsu dan hanya ingin menulis obituary tentang dirinya sendiri, dan ia mengirimkan obituari tentang dirinya itu ke kantor majalah berita mingguan yang langganan memuat karyanya. Musarib merasa seperti ajal mau menjemputnya. Makanya dia menuliskan obituary tentang dirinya sendiri.


Komentar saya :
Cerpen-cerpen diatas adalah cerpen yang menarik perhatian pembaca untuk membacanya. Apalagi cerpen “Jodoh” yang tokoh perempuannya adalah jelmaan Nyi Roro Kidul. Sehingga pembaca merasa penasaran dan ingin membacanya. Sedangkan cerpen “Obituari” lebih banyak menggunakan kata-kata perumpamaan sehingga pembaca lebih sulit untuk mengerti atau memahaminya.

KUMPULAN CERPEN SEPASANG BEKICOT MUDA

• Tema : Percintaan Remaja
 Cerpen “ Bunga “ (A.S. Sumbawi)
 Cerpen “Cerita Tentang Sepasang Bekicot Muda “ (M. Ulil Albab)
 Cerpen “ Persemaian “ (Mahwi Air Tawar)
Sinopsis :
Ketiga cerpen di atas menceritakan tentang percintaan yang terjadi di kalangan remaja. Tetapi ketiga cerpen tersebut menceritakan sebuah cinta yang bertepuk sebelah tangan karena salah seorang yang di cintai itu tidak mempunyai rasa yang sama yaitu rasa cinta seperti cerita di dalam cerpen “Cerita Tentang Sepasang Bekicot Muda” dan cerpen “Persemaian”. Selain itu ada juga sepasang kekasih yang saling mencintai, tetapi orang tua dari wanita itu tidak merestuinya karena orang tuanya matre dan akan menjodohkan dengan orang lain yang kaya raya seperti cerita di cerpen “Bunga”.
Cerpen “Bunga” yang menceritakan tokoh aku yang jatuh cinta kepada bunga desa yang bernama Marni. Namun cintanya bertepuk sebelah tangan karena Marni tidak mencintainya dan Marni hanya mencintai sahabatnya yaitu Antok. Lalu tokoh aku menerima kenyataan itu dengan besar hati dan membantu Marni dan Antok agar bisa bersama menjalin hubungan. Tetapi hubungan Antok dan Marni yang di warnai rasa saling mencintai itu di tentang orang tua Marni. Orang tua marni sangatlah matre, oleh karena itu mereka melarang Marni untuk berhubungan dengan Antok. Dan akhirnya Marni pun dijodohkan dengan duda kaya dari kota.
Sedangkan dalam cerita cerpen “Cerita Tentang Sepasang Bikicot muda” yang menceritakan kedua tokah yang bernama Elba dan Erna. Mereka dua mahasiswa yang berlainan kampus. Erna fakultas kedokteran, sedangkan Elba di Psikologi jurusan spesialisasi psikologi anak. Klop keduanya seperti batang pohon dan air kali yang saling membutuhkan. Satu menangani fisik, satu yang lain menangani kesehatan batin. Dengan seringnya kedekatan mereka, akhirnya Elba jatuh cinta kepada Erna. Tetapi Erna tidak bisa membalasnya karena Erna mulai mencintai suaminya. Dan dua hari lagi Erna dan calon suaminya akan menikah.
Sedangkan dalam cerpen “Persemaian” menceritakan tokoh yang bernama Riyana. Riyana sudah lama jatuh cinta kepada Aji, tetapi Aji pergi enta kemana setelah meninggalnya kekasihnya yang bernama Hasanah. Riyana sedih tergegap, kelopak matanya berkedip-kedip mengikuti irama suara dari seberang.

Komentar saya :
Ketiga cerpen di atas membawahkan cerita yang begitu menarik karena cerita-ceritanya sangat menyentuh dan mengharukan, sehingga dapat menarik perhatian perhatian khususnya para remaja untuk membacanya. Dalam penokohanya, karakter untuk tiap tokoh, dapat diketahui secara langsung dari pengarang yang menguraikan sifat tokohnya secara langsung. Bahasa yang digunakan adalah bahasa Indonesia. Penulisan bahasa yang runtut, sehingga mudah dipahami pembaca.


• Tema : Agama
 Cerpen “ Sebuah Kitab “ (Iman Romanshah)
 Cerpen “ Kiai Zami “ (Iwan R.S)
 Cerpen “ Perempuan Penunggu hujan “ (Mahwi Air Tawar)
Sinopsis :
Cerpen-cerpen di atas menceritakan tentang ajaran agama islam dan tokoh agama yang di hormati, disegani, di kagumi sehingga menjadi panutan masyarakat seperti dalam cerpen “Sebuah kitab” dan cerpen ”Kiai Zami”. Selain itu ada pula yang menceritakan tokoh yang menjalani hidup dengan ekonomi yang sangat kurang, sehingga mengambil jalan pintas dan keluar dari ajaran agama islam dengan melakukan pesugihan yang seperti di ceritakan dalam cerpen “Perempuan Penunggu Hujan”.
Cerpen “Sebuah Kitab” menceritakan cerita tokoh Gus Syah. dia adalah putra dari Kyai Iman yang paling disegani oleh santri dan masyarakat Karangturi. Keluarga Kyai Iman sangatlah di hormati dan di segani oleh warga kampung Karangturi karena keramahannya dan kefahamannya tentang ilmu agama islam. Tiba-tiba di malam hari datang seorang perempuan yang tak di kenal ke rumah Gus Syah. Perempuan itu membawah sebuah kitab ddan memberikan sebuah kitab itu untuk Gus Syah. Lalu Gus Syah menunjukkan sebuah kitab itu kepada ayahnya. Kitab itu di buka pelan-pelan dan ketika Kyai Iman menutupnya, dengan air mata menetes sambil wajahnya mendongak ke atas. Kyai Iman menjelaskan kalau perempuan yang mendatangi Gus Syah itu adalah istri atau ibu Gus Syah yang 20 tahun lalu meninggal dunia.
Cerpen “Kiai Zumi” yang menceritakan tokoh Kiai Zumi. Kiai Zumi adalah orang yang cukup dikenal dan kerap disatroni masyarakat, walaupun dia tidak memiliki pesantren dan santri, orang-orang ikhlas membubuhkan Kiai di depan namanya. Karena masyarakat senang bertukar pikiran perihal proses hidup dan sesudah hidup dengannya. Kiai Zami tinggal di Surau, yang setiap malam rumah Pak Kiai Zami di datangi dan di kelilingi oleh puluhan ekor anjing. Warga merasa terganggu dengan kedatangan anjing-anjing itu, dan warga mengusirnya. Namun di setiap malam anjing itu datang kembali dan jumlahnya pun bertambah banyak. Para warga pun heran dan menduga. Anjing jelmaan Jin atau Malaikat kah yang selalu datang dan memutari rumah Kiai Zami itu. Suatu hari ketika selesai sholat subuh, Kiai Zami pulang ke Rahmatullah. Tengah malam kembali puluhan anjing itu berdatangan, kali ini menuju pemakaman Kiai Zumi kemudian anjing itu berkelintar mengelilingi makam itu.
Sedangkan dalam cerita cerpen “Perempuaan penungguh hujan” menceritakan tokoh yang bernama Mariyam. Mariyam bekerja sebagai penyambit rumput. Dia berjuan sendiri untuk menghidupi hidupnya sendiri setelah suaminya meninggal dunia. Mariyam menyisihkan sebagiaan hasilnya untuk mewujudkan iimpiannya yaitu membuka toko. Karena himpitan ekonomi yang sangat kurang, akhirnya Maryam terpengaruh seseorang yang menawarinya pesugihan. Mariyam pun terpengaruh dan mengasihkan uangnya agar uangnya bisa berlipat-lipat ganda. Orang itu berjanji uangnya akan berlipat ganda setelah hujan turun. Mariyam dengan setia menunggu hujan turun dari langit, sehingga dia di juluki sebagai perempuan penunggu hujan.


Komentar Saya :
Pengarang pada cerpen-cerpen di atas bebas mengekspresikan apa yang akan dibicarakan. Bahasa yang dipakai adalah gaya bahasa Indonesia sehari-hari, sehingga mudah dimengerti dan dipahami oleh pembaca. Cerita yang ada dalam cerpen-cerpen ini sama dengan keadaan yang sebenarnya terjadi dimasyarakat kita. Karena dalam cerpen-cerpen ini mengisahkan tentang ajaran agama. Selain itu juga menceritakan seseorang yang putus asa dengan kemiskinan, lalu seseorang itu melakukan pesugihan. Sehingga dapat menarik perhatian masyarakat untuk membacanya.


• Tema : Kebenciaan Anak Terhadap Orang Tuanya
 Cerpen “ Amnesia “ (Iman Romanshah)
 Cerpen “ Seorang Pembantu, Seekor Kucing, dan Sebuah Guji Yang Indah“ (A.S Sumbawi)
Sinopsis :
Kedua cerpen di atas menceritakan tentang anak yang benci kepada orang tuanya karena terlalu sibuk bekerja dan tidak ada waktu untuk anaknya, sehingga anak itu menjadi anak yang kurang mendapat kasih sayang dari orang tuanya dan anak itu kesal kepada orang tuanya yang selalu sibuk dengan pekerjaannya seperti cerita yang ada di dalam cerpen “Seorang pembantu, Seekor kucing dan Sebuah Guji Indah”. Selain itu juga menceritakan seorang anak yang benci terhadap ayahnya karena ayahnya seorang hidung belang dan meninggalkan dia dan ibunya, seperti cerita di cerpen “Amnesia”.
Cerpen “Amnesia” menceritakan cerita tokoh aku yang sangat membenci ayahnya karena meninggalkan dia dan ibunya yang sedang sakit-sakitan di rumah. Ayahnya adalah seorang hidung belang yang hanya bisa meminta uang untuk mabuk-mabukan dan main gila dengan wanita lain sedangkan ibunya di rumah yang lagi sakit-sakitan. Hal itu yang menyebabkan tokoh aku sangat benci dan ingin membunuh ayahnya, tetapi niatnya itu urung terwujudkan karena dia sampai sekarang tidak pernah ketemu ayahnya. Bahkan tokoh aku sering membunuh lelaki lain yang sifatnya seperti ayahnya yaitu seorang hidumg belang.
Sedangkan cerpen “Seorang Pembantu, Seekor kucing, dan Sebuah Guji Yang Indah” menceritakan tokoh anak remaja yang bernama Awik. Awik adalah anak yang kurang mendapat kasih sayang dari orang tuanya. Setiap hari orang tuanya sibuk dengan pekerjaanya dan pulang sampai larut malam. Sehari-hari Awik selalu bersama pembantu yang bernama Mbok Darti dan seekor kucing yang bernama Pino. Suatu hari Ibu Awik mendapat oleh-oleh sebuah guji yang indah dari pamannya, yang di beli di negeri Cina. Awik pun semakin terasingkan dengan keadaan guji itu. Ibunya ketika pulang kerja langsung duduk di depan guji itu sambil menimang-nimang guji itu tanpa memperdulikan Awik. Awik merasa kesal dan benci terhadap orang tuanya yang tidak memperdulikannya. Hanya mbok Darti dan Pino yang memperdulikan dan sayang sama Awik. Suatu ketika di dalam guji tersebut terdapat putungan-putungan rokok. Ibu langsung marah sampai menjambak dan melemparkan mbok Darti ke lantai. Ibu yang biasanya ramah dan baik, kini menjadi galak dan pemarah gara-gara guji itu. Lalu mbok Darti diusir dari rumah. Awik merasa sedih dan kehilangan orang yang peduli dan menyayangiinya. Pino juga pergi menyusul mbok Darti setelah dia menjatuhkan guji yang indah itu hingga pecah. Awik semakin membencii orang tuanya karena sudah mengusir mbok Darti.

Komentar Saya :
Cerpen-cerpen di atas itu menceritakan tentang kehidupan anak yang membenci orang tuanya. Cerita-cerita ini sedikit menggunakan kata-kata perumpamaan dan Gaya bahasa yang dipakai dalam cerpen ini adalah gaya bahasa Indonesia sehari-hari, sehingga mudah dimengerti dan dipahami oleh pembaca. Karakter tokoh yang ada di dalam cerpen-cerpen ini, dapat diketahui secara langsung

SINOPSIS NOVEL RADIT DAN JANI

Radit dan Jani adalah sepasang kekasih yang yang saling mencintai. Mereka nekatb menjalin hubungan walau tanpa restu orang tua Jani. “Bodoh” adalah nama panggilan sayang Radit dan Jani. Mereka menjalani hidup berdua tanpa bekal uang dan pekerjaan tetap. Radit dan Jani selalu di datangi oleh si pemilik kontrakan karena mereka belum membayar uang kontrakan. Mereka nekad mencuri, mengutil, dan merampok untuk membeli makan, rokok dan membayar uang kontrakan. Langkah mereka semakin berat karena Radit tergantung terhadap obat-obatan terlarang. Namun, kekuatan cinta merekalah yang membuat semua beban berat hidup tidak terasa.
Pada suatu hari, Jani sedang berbadan dua atau hamil. Mereka pun akhirnya sadar akan kenyataan dan kehidupan, bahwa hidup mereka harus berubah. Radit berusaha keras untuk berhenti menggunakan narkoba dan Radit rela sakit karena sakau hanya demi keinginan Jani yang melarang Radit memakai barang haram itu. Radit juga berusaha keras mencari pekerjaan yang tetap untuk menghidupi Jani dan anak dalam kandungan Jani, tetapi Radit tidak berhasil mendapatkan pekerjaan yang tetap dan sering kali berpindah-pindah bekerja. Radit dan Jani semakin terhimpit karena tidak mempunyai uang dan mereka datang ke rumah orang tua Jani untuk memberi kabar soal kehamilan Jani sekaligus ingin meminjam uang kepada ayah Jani. Tapi usaha itu sia-sia karena ayah Jani tidak mau meminjamkan uang kepada Radit, bahkan Radit dan Jani dipaksa untuk berpisah, tapi mereka menolaknya dan pergi lagi untuk bersama selamanya.
Suatu hari Jani jatuh sakid, Radit semakin bingung dan gelisah karena belum mendapatkan pekerjaan yang tetap. Sakit Jani semakin parah dengan pucatnya wajah Jani, Radit pun membawa Jani ke dokter dan mendapat resep untuk menebus obat, tetapi dia tidak bisa menebus obat karena uangnya kurang, akhirnya radit menunda penebusan obat tersebut. Akhirnya Radit mendapat pekerjaan lagi yaitu bekerja di sebuah discotic. Di saat Radit sedang bekerja, Jani menelfon dan menyuruhnya pulang karena Jani sedang sakit dan sendirian di kontrakan. Radit pun meminjam uang kepada bosnya, tapi bosnya menolak untuk meminjamkan uang kepada Radit. Akhirnya datang musuh dari Radit, dan memberi tantangan kepada Radit. Tantangannya adalah Radit disuruh meminum air kencing dia, jika Radit berani minum air kencing sampai habis, Radit akan mendapatkan uang untuk menebus obat Jani. Radit pun meminum air kencing itu dan mendapatkan uangnya.
Ketika selesai menebus obat, Radit kembali ke kontrakan dan di tengah perjalanan Radit bertemu dengan orang yang pernah dia curi handphonennya. Akhirnya Radit di hajar oleh teman-teman orang itu, dan oabat untuk Jani pun hancur dan remuk. Radit kembali ke kontrakan dengan wajah babak belur. Dia akhirnya putus asa dan menyerah. Esok harinya Radit mengembalikan Jani kepada Orang tuanya walau sesungguhnya Radit tidak mau melakukan hal itu. Jani akhirnya menikah dengan orang pilihan ayahnya dan dia melahirkan anak dari Radit yang bernama Kirana.
Suatu hari Radit datang menemui Jani yang sedang bermain bersama anaknya kirana dan suaminya. Radit menangis ketika memberikan kado untuk Kirana dan berbicara dengan Jani, walau begitu Radit tetap bahagia melihat Jani dan Kirana bahagia bersama keluarganya dan kehidupan mereka bisa terpenuhi.

SINOPSIS NOVEL DEALOVA

Karra adalah Siswi cantik yang tomboi dari SMU Persada. Karra di sekolah dikenal sebagai sosok yang cukup pintar, jago main basket dan nakal. Sementara itu, di rumah dia dikenal cewek yang manja dan cuek. Karra mempunyai kakak semata wayang yang bernama Iraz. Teman-teman Iraz terbawa sayang juga pada Karra, terutama Ibel yang jago bermain gitar. Ibel sudah menunjukkan rasa sayang yang lebih dari cowok lain, namun Karra menganggapnya sebagai kakak, tidak lebih.
Dira adalah siswa baru di SMU Persada yang jago bermain basket. Perkenalan Karra dan Dira diawali ketika Karra berlatih basket sendiri di lapangan sekolahnya. Dira menantang Karra adu kehebatan dalam bermain basket di lapangan sekolahnya, Dira berhasil mengalahkan Karra. Karra mulai timbul rasa benci saat Dira mencium dia pada waktu mereka bermain basket, Karra pun marah dan langsung menampar Dira. Akhirnya mereka menjadi saling membenci. Dari sifat benci itulah timbullah rasa cinta antara Karra dan Dira. Dira mengajak Karra jalan-jalan ke bukit bintang, disana Dira menyatakan cintanya kepada Karra. Di bukit bintanglah merekapun jadian dan kesempatan Ibel untuk menjadi pacar Karra pun tertutup. Dengan rasa senang Karra memberi kabar kepada Ibel kalau dia sudah jadian dengan Dira, Ibel pun kaget mendengar kabar itu dan Ibel dengan terpaksa harus berbesar hati dengan pilihan Karra.
Sayang hubungan kasih Dira dan Karra tidak selalu berjalan mulus. Pertengkaran seringkali mewarnai hubungan mereka. Di saat keduanya bertekat untuk lebih saling menyayangi dan tidak lagi saling marah, galak yang menyebabkan mereka bertengkar, Karra harus menghadapi sebuah kenyataan pahit. Karra mulai tahu penyakit mematikan yang di derita oleh Dira selama ini. Dira mengidap penyakit mematikan yaitu kanker otak. Selama ini Dira sudah tidak punya semangat hidup lagi karena penyakit kanker otak yang di deritanya itu. Tetapi semenjak bertemu dan kenal Karra, Dira berubah dan memiliki semangat hidup kembali.
Pada suatu hari Dira jatuh karena penyakitnya itu dan di bawah ke rumah sakit. Orang tua Dira datang ke rumah Karra, Karra pun di ajak orang tua Dira ke rumah sakit untuk melihat dan menjenguk Dira. Karra kaget dan shock melihat Dira tergolek tanpa daya atau koma di kamar rumah sakit. Karra menangis melihat Dira yang sedang Koma. Karra pergi ke rumah Ibel untuk memberi kabar kalau Dira sedang koma di rumah sakit karena kanker otak. Esok harinya Karra bersama Ibel datang ke rumah sakit untuk menjenguk Dira. Dira pun akhirnya meninggal dunia. Karra merasa sangat kehilangan Dira. Hari-hari Karra menjadi tidak berwarna seperti dulu semenjak meninggalnya Dira. Karra selalu menyendiri dan melamun.
Ibel dengan cinta dan perhatiannya berusaha membuat Karra tersenyum kembali seperti dulu. Usaha Ibel pun berhasil, Karra bisa tersenyum kembali seperti dulu. Akhirnya Karra bisa melupakan masa lalunya yaitu Dira. Takdir memberikan kesempatan kedua kepada Ibel untuk mendapatkan Karra. Dia tidak menyia-nyiakan kesempatan itu dan Karra pun menyambut cinta Ibel yang dulu terpendam dengan tangan terbuka.
Impian Ibel yang ingin mengajak orang yang disayanginya naik kapal pesiar pun terwujud. Akhirnya Ibel dan Karra pergi keluar negeri dengan menaiki kapal pesiar.