Selasa, 14 Juni 2011

KUMPULAN CERPEN MAHAR

• TEMA : AGAMA
 Cerpen “ Dzikir “
 Cerpen “ Mahar “
 Cerpen “ Tasbih “
 Cerpen “ Cadar “
Sinopsis :
Cerpen-cerpen di atas menceritakan tentang cerita ajaran-ajaran agama islam. Ada yang menceritakan cerita yang tokoh di dalam cerpen tersebut sangat mencintai dan merindukan Allah seperti di dalam cerita cerpen “Dzikir” dan cerpen “Mahar”. Ada juga yang menceritakan tentang kefahaman dalam ajaran agama islam seperti dalam cerita cerpen “Cadar”. Selain itu ada juga yang menceritakan seorang tokoh yang dahulunya meninggalkan kewajiban-kewajiban yaitu sholat, mengaji, berdzikir, dan berdoa, tetapi setelah ibunya meninggal ia menjadi sadar dan rajin mengerjakan kewajiban-kewajibannya seperti dalam cerita cerpen “Tasbih”.
Cerpen “Dzikir” menceritakan tokoh aku yang sangat merindukan Allah. Dia selalu membawa tasbih di tangannya ketika pergi saja dan berdzikir dengan butiran-butiran tasbih tersebut. Karena hanya itu dia bisa tenang dan merasa dekat dengan Allah. Bahkan foto-fotonya yang berada di dinding itu dilepasi semua dan di ganti dengan nama-nama Allah. Karena menuliskan nama-nama Allah di semua dinding rumah merupakan cara dia untuk selalu mengingat Allah dalam keadaan apapun. Suatu hari ibunya meninggal dunia. Tokoh aku dengan besar hati menerima takdir kematian ibunya yang telah dituliskan oleh Allah. Dia yakin, rasa cinta pada ibunya dan rasa cinta pada Allah. Akan memberi ibu sebuah tempat yang layak di sisiNYA.
Cerpen “Mahar” menceritakan tokoh aku yang bernama Maya. Maya sering kali menyendiri setiap malam di seperempat malam menjelang fajar. Dia memakai mukena, sajadah dan Al-qur`an yang di berikan suaminya sebagai mahar di pernikahannya tiga belas tahun yang lalu hanya untuk meluapkan rasa cinta dan rindunya kepada Allah dengan melakukan sholat dan membaca Al-qur`an. Dia sangat mencintai Allah lebih dari mencintai suaminya. Dia ikhlas jika suaminya menikah lagi karena dia bahagia melihat suaminya tidak kesepian lagi ketika dia di seperempat malam menjelang fajar menghadap Allah untuk beribadah.
Cerpen “Tasbih” menceritakan tokoh aku yang senang dengan pemberian berupa barang dari ibunya. Barang itu adalah tasbih yang terbuat dari kayu cendana delapan tahun yang lalu. Ibunya menyarankan agar digunakan untuk menemani saat-saat yang terbaik dan terjelek dalam hidupnya. Tokoh aku sungguh tak menyangkah jika barang itu menjadi tanda ibunya berpamitan padanya. Akhirnya Dia sadar dan tahu apa yang harus dilakukan. Hanya dengan beribadah dan berdoa kepada Allah yang bisa membantu ibunya di Akhirat. Dengan tasbih itu dia sangat rajin berdzikir dan memohon ampunan kepada Allah. Tokoh aku melihat dalam bayangannya ibunya sedang tersenyum padanya.
Cerpen “Cadar” mencritakan tokoh aku yang bernama Dien. Dia adalah 5 bersaudara, tetapi hanya dia yang paling muslimah. Dia menutupi aurotnya dengan memakai baju panjang, jilbab, bahkan memakai cadar. Tetapi orang tuanya dan kakaknya menyuruhnya untuk melepas cadar. Lalu dia mengikuti perintah orang tuanya untuk melepas cadar. Dia juga tahu kalau memakai cadar itu hanya sunnah. Yang terpenting adalah mencadari hatinya dari hal-hal yang buruk, mencadari matanya, telinganya, hidung, bibirnya dan juga mencadari hidupnya dari kesesatan duniawi. Dia melakukan itu karena kecintaannya kepada Allah.


Komentar Saya :
Cerita yang diangkat menceritakan suatu kecintaan manusia kepada penciptanya yaitu Allah. Kecintaan itu dilakukan dengan menjalankan perintahnya karena hanya dengan itu dapat mendekatkan diri pada Allah. Kepribadian tokoh yang diceritakan sangatlah kental dengan kehidupan islami seperti kehidupan nyata pada saat ini. Bahasa yang digunakan terpelihara kebakuannya dan mudah di pahami.


• TEMA : PERNIKAHAN
 Cerpen “ Pernikahan Malikha “
 Cerpen “ Bukan Emas Kawin “
Sinopsis :
Cerpen-cerpen di atas menceritakan tentang suatu pernikahan yang terjadi. Ada yang menceritakan rencana pernikahan yang sangat meriah seperti dalam cerpen “Pernikahan Malikha”. Ada juga yang menceritakan pernikahan yang dirasanya itu tidak bahagia dalam kehidupannya seperti cerpen “Bukan Emas Kawin”.
Cerpen “Pernikahan Malikha” menceritakan tentang rencana pernikahan antara Hamdan putra tunggal dari orang terkaya di desa itu yang bernama Pak Dullah dengan Malikha putri dari teman dekat Pak Dullah. Hamdan sangat mencintai Malikha, begitu juga dengan Malikha. Pernikahan itu akan sangat meriah. Akan ada pesta pernikahan tujuh hari tujah malam di desa itu.
Sedangkan cerpen “Bukan Emas Kawin” menceritakan tokoh aku yang bernama Vietrie. Dia menikah tanpa di dasari rasa cinta atau senang. Tetapi pernikahan itu tetap terjadi atas permintaan keluarganya. Pernikahan yang bagi sebagian orang sangat membahagiakan, baginya biasa-biasa saja bahkan tidak ada rasanya. Kehidupannya dengan suaminya juga sering bersi tegang dan marah-marahan. Tetapi ia tetap berusaha mempertahankan pernikahannya.
Komentar Saya :
Cerpen “Bukan Emas Kawin” seseungguhnya bersifat idealism, ini dapat dilihat dari isi cerpen yang menceritakan bahwa teguhnya pendirian tokoh aku yang ingin mempertahankan kewajibannya meskipun dalam pernikahannya tanpa di dasari rasa cinta. Cerpen “Pernikahan Malikha” membawahkan cerita yang sangat menarik dengan menceritakan sepasang kekasih yang saling mencintai dan akan melangsungkan pernikahan yang pestanya tujuh hari tujuh malam. Alur yang digunakan dalam kedua cerpen itu adalah maju-mundur sehingga membuat cerpen-cerpen ini sedikit sulit dipahami

Tidak ada komentar:

Posting Komentar